Bagian II Puasa Daud
4.Beberapa
hari kemudian setelah kegagalan itu berlangsung, datang saudara kecil
saya, dia
meminta bantuan kepada saya untuk minta diantarkan bikin surat keterangan
kelakuan baik (SKCK) di polsek untuk mendaftarkan dirinya sebagai peserta Tes
TNI AD, banyak hal yang harus disiapkan ketika sahabat kecil
saya mendaftar sebagai calon Taruna TNI AD, sahabat kecil saya ini mengajak
saya untuk mengikuti tes Taruna CABA BINTARA TNI AD yang berlokasi di Arhanud
Kota Cirebon, dengan rasa tak percaya diri ingin ikut dalam seleksi tersebut
saya pun awalnya menolaknya, karena saya tidak ada persiapan sama sekali dalam
bidang kemiliteran, dengan dibujuk rayu oleh sahabat saya akhirnya saya
meng-iyakan untuk ikut seleksi tersebut. Ternyata persyaratannya lebih ribet
apa yanag saya bayangkan, banyak sekali dokumen penting yang akan dilampirkan
untuk administrasi seperti, akta kelahiran, Nilai Ujian Nasional, Nilai rapor,
SKCK, dan masi banyak lagi persyaratan administrasi yang akan diajukan.
Setelah Tahap pertama selesai dikumpulkan
(Administrasi) saya dan sahabat saya menunggu hasil tahap selanjutnya, yaitu
tahap tes kesehatan, dan Alhamdulillah sehari setelah menunggu hasilnya, kita
berdua lolos tahap berikutnya. Tes kesehatan ini masih awal sekali dalam tahap
ini, karena masi banyak lagi tahapan-tahapan yang akan dilalui, saya dan
sahabat saya. Keesokan harinya tibalah waktu tes keshatan Gel. Pertama yang
berjumlah 50 orang, dan sahabat saya masuk dalam Gel. Pertama, Alhamdulillah
sahabat saya pun lolos pada tahap berikutnya.
Naaaah besoknya itu giliran saya yang akan mengikuti
tes kesehatan, banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang saya dapat ketika
saya mengikuti tes kesehatan ini, sistem tesnya ini dibagi menjadi dua
kelompok. kelompok 1 (1-25) peserta dan kelompok 2 (26-50) peserta, setelah
pembagian kelompok peserta semuanya diinstruksikan untuk masuk ruangan medis,
ruangannya cukup untuk satu kelompok, didalam ruangan medis itu peserta di tes
satu persatu dilihat mata, telinga, hidung, mulut, gigi, naah setelah itu beres
lanjut tes melihat, mendengarkan, tes melihat ini mudah sebenarnya jika kita
mempunyai mata yang normal, kita hanya dilihatkan huruf atau angka pada jarak
10 meter untuk membaca tulisan. Jika kita ada gangguan dalam penglihatan
spertinya tes melihatpun sulit untuk dibaca.
Setelah semuanya selesai tes selanjutnya adalah tes
yang sangat vital sekali untuk melihat penyakit apa saja yang ada dalam tubuh
kita, dan semuanya diinstruksikan untuk baris berhadapan dengan jarak 2 meter,
disitu peserta diinstruksikan untuk lepas pakaiannya, awalnya hanya bercanda
menurut saya, masa disuruh buka baju buka celana hahaha kan malu, akhirnya
komandan teriak keras untuk membuka pakaian peserta dan akhirnya kita ketakutan
dan langsung cepat membuka pakaian yang dikanakan peserta dalam tes vital ini,
lalu samua pesertapun telanjang tanpa busana sidikitpun hahahha maaf yaa
sedikit porno, tapi ini hanya sekedar berbagi info aja. Terus dalam tes ini
kita semuanya diperiksa dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Setelah
semuanya selesai diperiksa, semua peserta menunggu hasil lolos tahap
selanjutnya, dan Alhamdulillah saya lolos dalam tahap kesehatan ini, tahap
selanjutnya yaitu tahap Fisik atau tes kesamaptaan.
Tes kesamaptaan ini diadakan pas bulan ramadhan,
lumayan tuh yang lagi puasa untuk ikut seleksi ini, dari pagi sampai siang hari
kita di gembleng untuk kuat dalam fisik, tes yang pertama yaitu lari lapangan
sepok bola dangan waktu 12 menit, Alhamdulillah saya paling kuat dan cepat diantara
peserta yg lainnya, dan lanjut tes kedua yaitu push up saya hanya kuat sampai
17 memang susah sekali tes seperti ini seharusnya latihan dari bulan
sebelumnya, lanjut ke tes sit up, angkat badan (restock), sprint, renang. Dan
tes ini akhir dari segalanya, saya pun gagal dalam tahap kesamaptaan ini, saya
pun hilang harapan untuk bisa menjadi taruna TNI AD. Alhamdulillah sahabat saya
sekarang sudah menjadi anggota TNI AD, senang ketika kita melihat orang lain
sukses.
Setelah berbagai tes seleksi yang saya ikuti belum ada
satupun yang mau nerima saya, saya hampir putus asa, saya tidak mau melanjutkan
kuliah, keesokan harinya UPI membuka peluang SM (Seleksi Mandiri) yaitu seleksi
akhir penerimaan mahasiswa baru di Universitas Pendidikan Indonesia yang dua
kali lipat uang gedungnya dibandingkan jalur SMNPTN, apa boleh buat saya dan
orang tua meng-iyakan saya untuk mendaftar, masalah uang kata orang tua bisa
dicari yang penting kamu lolos dulu, deg-degan memang ketika ingin melihat
hasil tes SM ini, dan saya buka situsnya lalu disitu ada tilisan “SELAMAT ANDA DITERIMA DI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA” rasanya lemes ketika saya melihat
tulisan itu, dan saya pun sujud sukur, Alhamdulillah yaa walaupun hanya masuk
lewat jalur SM dan saya bersyukur, mungkin ini sudah skenario Allah untuk saya,
coba saya lolos SMPTN dari dulu, tak mungkin saya mendapatkan pengalaman
mengikuti tes MILITER, dengan hasil akhir ini Allah memberikan cobaan kepada
saya seberapa kuatnya hambanya berusaha.
Setelah saya sudah dikatan sebagai Mahasiwa UPI,
orangtua pun bingung mau bayar administrasi pake apa, orangtua saya pun
kesulitan mencari uang yang jumlahnya lumayan untuk membayar awal kuliah saya,
dan saya pun tidak hanya diam, saya setiap malam berdoa supaya ada reziki yang
diberikan ke orangtua saya untuk bisa membayar administrasi sebesar 26 juta,
dan Alahmdulillah doa saya dan keluarga bisa didengar oleh Allah, Rezeki itu
datang dengan sendirinya, ayah saya mendapat bonus telah memasukan rekan
kerjanya dalam mengasuransikan perusahaannya sebesar 1 Miliar, dan pada waktu
itu juga ayah saya mendapat bonus sebesar 84 juta sujud syukur Alhamdulillah
Allah sangat sangat saying padaku dan kelurga saya, dimana kesulitan melilit
keluargaku disitulah kemudahan datang atas ijin Allah SWT.
Kesulitan
datang, karena Allah ingin menguji hambanya seberapa kuat hambanya dalam
menjalani cobaan, kemudahan datang ketika kesulitan telah kita lalui dengan doa
dan usaha yang tanpa putus asa. dekatlah dengan Allah maka kesulitan apapun
akan tertolong oleh-Nya, dan jalankan sunnah-sunnah yang dilakukan oleh
Rasulullah untuk menjaga diri kita dari hal buruk.
Kita berpuasa jangan semata-mata karena ingin sukses,
namun kita berpuasa hanya karena Allah semata, ketika kita berpuasa Allah
sangat sayang dengan Hambanya, dan dengan itu kesuksesan akan Allah berikan
dengan mudah kepada Hambanya yang istiqomah dalam menjalankan kewajiban dan
sunnahnya.
Begitulah akhir dari ceritaku semasa saya sedang
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, tak ada kesuksesan diraih dengan
mudah, kesuksesan=kesulitan di awal cerita. Berbanggalah ketika kita mendapat
kesulitan, karena kesulitan akan datang kemudahan.
WassalamualaikumWr. Wb.
السلام عليكم
ReplyDeleteMungkin perlu direnungkan kembali...
Bahwa rizqi dr asuransi termasuk RIBA.
Rizqu ato ujian ???
Alhamdulillah masbero,
ReplyDeleteBerarti lulusan dari UPI jadi pak guru ya masbero,
hehe
good